Honda BORONG PODIUM

ManiakMotor - Honda Blade dan Karisma mulai tunjukkan motor yang produktif di balap motor. Setelah melakukan perlawanan di IndoPrix, kini menyebrang ke drag bike. Di Bebek 4-Tak Tune-Up 130 cc, dua Honda beda tipe berjaya di situ. Ya, di event TDR Drag Bike International di Indramayu, Jabar, 1 Desember 2013. Blade dipacu Fandi Pendol (Semarang) dan Honda Karisma digas Imam Ceper (Jakarta). Keduanya mencetak 8,0 detik. Memang nggak pas-pas amat 8 detik. Yakni 8.062 detik oleh Blade dan 8.097 detik Karisma. Padahal, kelas ini sebelumnya milik Jupiter Z. Macam Eko ‘Chodox’ Sulistyo yang di penyisihan tercepat dengan Jupiter Z, mereka geser ke posisi ketiga saat final. Dua Honda membuat jalannya lomba Drag Bike TDR bikin tegang. Imam dan pasukan JFK Vincent Marcellio Racing Team yang sudah yakin tercepat dibuat terdiam dengan catatan waktu Pendol di layar digital di area waiting zone. Sementara pasukan Jupiter pengusung teknologi air shifter ‘hanya’ di 4 dan 5, “Babak final time-nya 8.2 detik, persaingan memang ketat. Ini menjadi pemacu buat riset ulang. Yang bikin nafsu, dua Honda itu bisa ikut meramaikan suasana. Asyik, memang,” kompak Richo Bochel dan Adi S. Tuyul (Hharriots GM). Asal tahu saja, Karisma memang udah kerap podium. Namun, Blade milik MBRT Putra Cikuwul disebut new comer. “Saat event di Sentul lalu sudah tembus 8,1 detik oleh Alfan Cebonk. Secara prinsip spek masih sama, hanya karbu disetting sesuai maunya trek Indramayu. Di sini spuyer minta lebih tinggi, mungkin karena di pinggir laut,” sebut Adul Art, juru korek tim yang bermarkas di Bekasi itu. Adul pun bilang, korekan Blade-nya sederha. Namun, ia mengutamakan ketelitian dan pengerjaan yang rapi pada korek mengorek head. Kem misalnya, durasinya nggak tinggi-tinggi amat, si amat itu, eh, durasi kem hanya 262° (split). Tapi saat disuntik dengan CDI Rextor ProDrag motornya ada isinya. Ya, isinya tenaga, bro. Menurut beberapa pembalap, melejitnya Blade juga tak lepas dari keahlian Pendol ‘menembak lampu’. Yaaaah, kan semua pedrag ahli di situ, brosist, ini motor memang acaman. Ayoo…capa lagi yang tertantang dengan Blade atau Karisma. Ardel

0 komentar:

PERTAMAX vs BENSOL

ManiakMotor - Beberapa kliker alias mekanik Ninja tune up dibuat penasaran dengan korekan mereka sendiri. Menjawab itu coba dibuktikan kembali di event bertajuk Mizzle Hydra King Of Battle Drag Bike Championship The Series 2014 di sirkuit Jalan Lingkar Utara (Jalingkut), Tegal, Jateng (9/2). AB Bendol dari tim TRD TDC Mc Racing (Salatiga) mengaku korekannya pas di Nganjuk lalu, speed-nya sudah tembus 153 km/Jam. “Iitu dalam kondisi lintasan basah, Tegal besok semoga kering.Tak ada lagi penasaran dengan misteri 7,0 detik yang kadung dijanjikan,” kata Bendol yang tetap pertahankan piston diameter 60 mm dengan stroke standar itu, ia tak terpenagruh menaikkan langkah torak. Tak kalah penasaran Dwi Batank dengan Ninja milik Majestic Palembang. Gimana nggak, Minggu lalu mau membuktikan bisa berlari di 7,1 detik, eh, sirkut Tawang Mas malah banjir.Tadi sore atau Kamis 6 Februari, Batank tak kalah dengan para pemain MotoGP yang lagi test di Sepang, ia juga ikut setting di Tawang. Katanya dengan hitung manual sih dapatnya 7,0 detik. Wuihhh, tidak salah pencet tuh stopwatch? “Itu lantaran sudah atur ulang kompresi dan final gir di 13/39,” sebut Batank yang memang mendapat misi khusus podium di Tegal ini. Beda cerita dengan Potter dari OTD Racing Jogja, dengan joki andalan VP Mobeted dan Fandi Pendol tak sekadar kejar podium, “Mudah-mudahan dengan riset terbaru pakai Pertamax tetap kencang dan podium. Pasti perbandingan kompresinya turun dengan turunnya oktan bahan bakar. Nah itu yang masih dihitung,” ucap Potter. Pembuktian itu dipastikan seru, lantaran pasukan OP 27 Jogja dengan joki Hendra Kecil (Magelang) pun lebih siap mengincar podium tertinggi. Kolaborasi Andoex alias Aan selaku juru korek dan Hendra dengan Ninja terbaru mereka adalah jaminan. Ya jaminan kandidat pencetak best time di event yang digarap oleh So-Tech Sport Club (SSC) asal Semarang itu.

0 komentar:

Modifikasi yamaha vega zr spec 58an untuk ngantor

Alhamdulillah…
image
Diberi rejeki berlimpah dan kesehatan untuk tetap bisa berkreasi korek mesin… Berikut adalah sebagian sharing dari kreasi mesin yamaha jupiter / vega zr. Yang standardnya memiliki spesifikasi piston 50 dan stroke 58 kini pengen ikutan tren spec 58an.. alias dibore up. Piluhan piston bisa pakai punya sonic atau pake blitz joy. Tipsnya kalau untuk klep std gunakan piston sonic aja udah bisa mendekati 13dk. Kalau pake piston blit joy ekor piston sebaiknya dipotong lebih dahulu baru digantikan linernya… supaya ngga klotak klotak.
image
Jadi kapasitas mesin yang baru bisa dihitung pakai rumus :
22/7 x diameter piston x diameter piston x stroke.
Hasil perkalian tadi kemudian dibagi konstanta 4000, ketemu hasil 153 cc. Lumayan kenaikan 35 cc lebih.. paling ga tenaganya ga bakal 7 dk kaya standarnya hehehe..
image
Tinggal penyesuaian pada cilinder head, porting masuk dan buang ditata ulang. Intake dibuat sebesar 25mm rata. Exhaust dilebarkan jadi 24mm. Modifan ini bila dipadu konfigurasi klep standar maka noken as sebaiknya dibuat tak lebih dari lobe lift 6mm. Sedangkan jika dipadu dengan klep sonic maka kreasi cam bisa dibuat hingga lift 7mm. Pastinya tenaga akan lebih berontak ga ad yang ter korup… kalo ad yang korup dilaporkan ke kpk aja lah hehehe…
image
Di burete biar pas kompresinya
Karburator sebaiknya diupgrade pakai keihin pe28, kalau ad rejeki lebih di instal pakai pwk 28 palah lebih bertenaga. Untuk 153cc, venturi 28mm bakal sanggup melaju hingga 12000 rpm. Jadi meskipun cdi udah pake cdi brt unlimiter sebaiknya tetap bijak dalam menjaga rpm.  Oya untuk yang aplikasi katup besar dan lift tinggi sebaiknya pir katup diganti dengan made in japan supaya ngga floating alias aman digeber panjang.
image
Knalpot bisa dibuat custom atau jika ingin paten kualitasnya bisa pesan di rat hehehe order aja made in rat atau pake wrx … josss. Jelas sudah teruji di kancah balap juga bisa beradu :) pokoknyaa yang penting
image

2 komentar:

Aset NEGARA JOKI DRAG BIKE

 

ManiakMotor - Jelang Pertamina Enduro Drag Bike (PEDB) pertengahan Februari 2014 dan kemudian diundur lagi jadi Maret di Parkir Timur Senayan, Jakarta sudah terlacak bursa pembalap. Hitungan kontraknya pun cukup unik di lintasan lurus. Misalnya jumlah motor yang dipakai atau digeber dari tim.  Bisa saja, musim ini ada joki yang terdaftar di 2 atau 3 tim.
Kasak-kusuk yang terdengar kuping menyebut Eko Chodox Sulistyo (Semarang) masih dibanderol tertinggi, kisaran Rp 125 juta. Itu baru dari tim Abirawa (Jakarta) yang dikomando Rendy. Eko di tim ini diplot memainkan 11 kelas. Itu tak beda jauh dengan tahun sebelumnya. Ya tahun lalu, selain di Abirawa, Chodox mengembara di berbagai tim.
Seperti biasa, Abirawa mengincar event PEDB dan TDR Racing. Disebutkan juga di sana ada si Yusron, mekanik drag asal Jogja. Yusron akan duet bersama Dodo. Tebakannya sih, Yusron akan tangani sport 2-tak, spesialisasi doi memang di situ.
Bahkan kabarnya beberapa Ninja Tune-up OP27 yang langganan jawara itu dalam ‘bimbingan’ Yusron. Strategi Abirawa itu bisa dimaklumi, mengingat meski dibanderol tinggi Eko pada 2013 tak terlau mengilap, kecuali rekor 6,7 detik bersama KTM SX 250-nya.
Selain Chodox, Abirawa juga dikabarkan ‘ambil’ Yogie Keycot, bocah asal Caruban ini dikontrak Rp 45 juta untuk 8 motor tune-up.  Adi S. Tuyul yang menjuarai matik 155 cc pada TDR Racing disebutkan akan bergabung ke Tomo Speed Shoop, “Dia bakal naik 3 matik dan bebek 200, nilai kontrak 4 motor itu Rp 30 juta,” sebut sumber portal ini.   
Alfan Chebonk, bakal segera dipinang TSS di luar kontraknya bersama Mlethis tentunya. Sesuai tulisannya sebelumnya Chebonk telah diikat Mlethis ngebut dengan Yamaha 125Z, Jupiter 130 dan matik 200.
Tony Chupank, rekan ‘seperjuangan’ Chebonk di Kolor Ijo diminati tim Mihama Batik asal Pekalongan untuk 3 motor dengan harga Rp 20 juta. Soal motor apa saja belum disebutkan, tapi prediksi portal ini di luar bebek 200. Itu lantaran  Chupank dan Chebonk tetap dijagokan Kolor Ijo untuk ngegas FU 200 miliknya.
Tak kalah sensaional, kabar Imam Ceper asal Jakarta, "Dia bakal dikontrak Rp 10 juta per motor, ya tinggal pakai berapa motor, hitung saja,” kata si sumber.  Sedang Dwi Batank sepertinya doi akan berlabuh ke tim Anker Harriots milik Rio Teguh Pribadi. Di ujung penelusuran, malah terlacak Hendra Kecil (Magelang) yang tahun ini punya grafik bagus belum terikat kontrak dengan Pele, Seminggu sebelum PEDB, kontrak akan diselesaikan,” tangkis Pele ketika dikonfirmasi. “Tapi untuk sport 2 tak bersama kami, kemampuan dia pada Ninja Tune-up bisa diandalkan,” sebut Taufiq Omponk pemilik OP 27.

0 komentar:

Riset Piston 60 mm Ninja Tune-Up, Klep Titanium Husqvarna Bebek 130!








 


ManiakMotor Bore atau diameter silinder 59 mm dan stroke alias langkah piston 54,5 mm, ‘DNA’  Ninja 150 memang sudah overbore. Secara bawaan punya 'garis' enak diajak berlari pada putaran tinggi yang ototnya telah didapat dari rpm tengah.

Untuk mendulng torsi di bawah sering diakali dengan naik stroke. Pernah dicoba oleh AB Bendol, mekanik berbendera TRD TDC Mc Racing, tapi toh target 7,0 detik seperti yang pernah doi janjikan belum juga tercapai.  Janji adalah hutang bro, wkwkwkkw...
Maka pasukan dengan joki Bowo Samsonet, Achonk Samsonet dan M. Saiman itu coba riset baru dengan stroke standar. “Kemarin coba naik stroke 1 mm, tapi memang tak mudah mencapai target. Naik stroke lebih banyak perubahan. Makanya, dicoba pakai piston 60 mm produk Wiseco,” kata Bendol sambil sebut total cc ketemu di 154 cc atau masih sesuai regulasi.
Trik ini menurut Bendol menghasilkan power yang lebih besar lagi, “Siang tadi langsung setting di sirkuit Tawang Mas, hasil sementara konstan 7, 1 detik. Sayang nggak lama berselang, turun hujan,” sahut Bowo yang diiringi simbol senyum pada pesan elektroniknya.  Pertanda hasilnya signifikan, begitu kira-kira isi hati Bowo yang masih mengukurnya dengan catatan waktu manual alias stopwatch.
Riset lain juga sedang dicoba Wayank dari pasukan V-reinz Manahadap (Solo), namanya mungkin belum setenar mekanik top dari Solo lainnya. Tapi dari beberapa kali  event Jateng dan Jogja, Jupiter 130-nya mulai bertaji.
“Lagi coba head baru, riset klep titanium batang 4,5 mm. Ini bekas punya Husqvarna. Retainernya pakai Kawasaki KX  titanium. Diameter klep  28/24 dirubah jadi 28,5/24, saat event Sragen lalu tembus 7,9 detik,” sebut Wayank yang mengaku dapat klep dari Andre Sondakh, crosser papan atas Indonesia yang memperkuat Husqvarna.
Nah, cerita riset Bendol dan Wayank adalah dalam rangka gas di event Racertees Mizzle GM Dragbike Championship di sirkuit Jln. Raya Berbek-Loceret (Teken), Nganjuk, Jatim (2/1). Bagaimana pembuktiannya? Ya, tunggu kabar selanjutnya, hanya di portal ini!

0 komentar: